JAKARTA, Poros Kalimantan – Dalam pengembangan dan meningkatkan usaha, perusahaan-perusahaan di segmen korporasi perlu didorong untuk mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Hal tersebut dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai upaya konsisten meningkatkan level nasabah korporasi.
SEVP Treasury and Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan, perseroan mendorong klien korporasi untuk to the next level melalui IPO. Terutama dalam hal pendanaan, meningkatkan corporate image dan good corporate governance (GCG).
BRI fokus kepada 40 nasabah korporasi untuk mengakses pendanaan melalui alternative funding. Hal ini diungkapkannya dalam acara ‘Go Public Bersama BRI’, sebagai bagian dari seminar go public bertema ‘Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering’ yang merupakan kerja sama BRI dan Bursa Efek Indonesia (BEI), 6 Juli 2023.
Dengan melepaskan sahamnya ke publik melalui IPO, sebuah perusahaan akan memiliki stakeholders baru seperti bursa efek, analis pasar modal. Sehingga akan meningkatkan penerapan GCG karena terdorong faktor keterbukaan informasi yang semakin baik.
“BRI sebagai group dan juga corporate client ingin tumbuh bersama, maju bersama, dan IPO ini merupakan salah satu caranya,” lanjutnya.
Melalui langkah tersebut akunya, BRI terus berkomitmen untuk memberikan integrated banking solution bagi nasabah korporasi. BRI pun tidak hanya menawarkan pinjaman atau loan, tapi juga melayani semua kebutuhan transaksi finansial nasabah seperti forex, cash management, trade finance, dan lain-lain.
“Terlebih tahun ini kami juga baru meluncurkan QLola, platform single sign on yang sangat memudahkan klien dalam bertransaksi. Contohnya report, cash management, trade finance dan transaksi forex. Hal ini tentunya menjadi bagian dari kami untuk terus memberi total solution kepada klien, khususnya di segmen korporasi,” terangnya.
Royadi menerangkan, setidaknya hingga kuartal I-2023 BRI mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasian sekitar 9,7 persen. Secara segmen, mikro dan ultra mikro tumbuh sangat baik mencapai 11 persen, dilanjutkan oleh konsumer 13 persen dan korporasi mencapai 10,3 persen. Untuk kredit korporasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp196 triliun.
Kendati memiliki fokus di segmen UMKM, BRI tetap menjaga kualitas kredit segmen korporasi dengan target kontribusi sekitar 15 persen terhadap total portofolio BRI.
Sinergi BRI Group