“Untuk menciptakan kesinambungan dan meningkatkan prestasi sepak bola nasional, Indonesia harus memiliki kompetisi yang sehat, sehingga liga memang harus bergulir. Tidak hanya itu, kita harus punya visi, tim juara harus dibangun dan dipersiapkan dari jauh hari,” ungkapnya.
Sunarso mengungkapkan bahwa tim juara perlu dibangun dan tidak dapat dilakukan dengan cara-cara instant. Pihaknya mencontohkan, ada satu negara di Asia yang menetapkan visinya ingin menjadi juara piala dunia pada 2050. Jika para atlet berada pada masa produktifnya pada usia 25 tahun, artinya atlet yang dirancang untuk mejadi juara dunia tersebut saat ini belum dilahirkan.
“Dari contoh tersebut, untuk menjadi berprestasi di pentas dunia memerlukan visi yang sudah jauh-jauh waktu dibangun dan dipersiapkan. Pembangunan dan persiapan dalam mewujudkan visi juara tersebut, perlu proses pembentukan fisik, karakter, keterampilan, hingga tingkat kecerdasaan pemain atau atlet. Oleh karena itu untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi atlet dipentas dunia, perlu dirancang visi atau road map sematang mungkin untuk meraih prestasi di masa depan,” terangnya.
Diakuinya, bergulir kembali BRI Liga 1 ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia.
“Dengan turut mengambil peran sebagai title sponsor, maka BRI akan menjadi bagian sejarah baru olahraga nasional sebagai kompetisi yang berjalan di tengah pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Editor : Zepi Al Ayubi