“Nanti kami akan tindak lanjuti bagaimana bagusnya, kita cek ke Disperindag, apakah ada produk-produk UMKM kita, kita harus selektif juga produk yang mau dipasarkan,” tuturnya.
Lebih jauh dikatakan, banyak produk yang bisa dipasarkan di ritel modern seperti kopi, menurutnya hal ini sangat menarik, namun selama ini para UMKM dibayang-banyangi rasa takut akan kehilangan merk mereka setelah dibeli.
Di tempat yang sama, Ikhwansyah menyarankan, agar PT Indomaret mengirimkan surat kerjasama dimaksud kepada pihaknya, untuk ditindaklanjuti Disperindag guna melakukan sosialisasi kepada pelaku UMKM, produk yang harus sesuai untuk dipasarkan.
Keberadaan toko ritel modern Indomaret sendiri, sejauh ini di Kabupaten Banjar berjumlah 24 unit, dengan status sewa selama 5 tahun. Omzet dilaporkan menurun sejak pandemi Covid-19 terjadi di tahun 2020 lalu. Namun para karyawan tetap dipekerjakan guna mendapatkan penghasilan.
Silaturrahmi tersebut diakhiri dengan penyerahan cindera mata kepada Saidi Mansyur berupa miniatur Indomaret, dengan harapan dari pihak Indomaret, Bupati Banjar bisa memiliki toko ritel modern tersebut dalam bentuk yang sebenarnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar