“Tahun 2021 kontribusi PDRB Kabupaten Tapin masih didominasi oleh sektor pertambangan, sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, dan sektor perdagangan dan industri pengolahan,” katanya.
Namun saat ini, kata Arifin, memberhentikan pengerukan tambang dan fokus ke pertanian. Arifin mengunggulkan sektor pertanian, yaitu cabai rawit hiyung, varietas lokal khas Kabupaten Tapin. Cabai ini sebut-sebut memiliki tingkat kepedasan 17 kali lipat.
“Kami mengutamakan lingkungan hidup yang berkelanjutan, saya khawatir besok tambang selesai masyarakatnya tetap miskin. Makanya 2012 itu saya tidak mengotak-atik tambang, malah saya berpikir ke reklamasi,” katanya.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, Arifin juga mengimbanginya dengan pembangunan infrastruktur dengan bersinergi ke berbagai pihak.
“Kemudian infrastruktur juga mendukung, dari kegiatan-kegiatan selalu kita evaluasi. Kita bekerja sama tidak selalu dengan Dukcapil, ada Dinas Pendidikan kita libatkan, Dinas Kesehatan kita libatkan. Apalagi sekarang yang dibutuhkan data vaksin sangat dibutuhkan,” katanya.
Berbagai sarana prasarana sudah mulai dikembangkan, seperti pembangunan ruang terbuka hijau, ruang terbuka publik, gedung perkantoran pemerintahan daerah, gedung perpustakaan, dan gedung Pendopo Kabupaten Tapin.
Arifin menambahkan, dengan pembangunan infrastruktur ia berharap dapat menarik wisatawan, sehingga dapat menggerakkan perekonomian dari bidang pariwisata.
Sumber: sindonews.com
Editor: Sofyan