Dengan akses permodalan itu pun, Ia mengaku sedikit-demi sedikit keadaan ekonomi mulai membaik. Ia berterima kasih kepada BRI dan berharap BRI bisa selalu menjadi solusi terdepan, juga mempertahankan layanan prima bagi semua nasabah dari segala golongan ekonomi. Terlebih bagi golongan ekonomi bawah yang rentan terhadap jerat rentenir.
“Saya sangat puas atas pelayanan bagus dari BRI ini. Harapannya BRI dapat terus memberikan layanan terbaik untuk semua kalangan. Rakyat kecil agar dibantu lepas dari jeratan rentenir,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia, Sunarso menerangkan, BRI terus berupaya terus memperluas jangkauan dalam mengucurkan kredit segmen usaha mikro ini. Ini tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5 persen yoy, dari 11,7 juta nasabah pada 2020 menjadi 13,3 juta pada 2021.
Strategi BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan sebagai pemimpin Holding UMi. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kini pun terkonsolidasi bersama BRI mengembangkan potensi di segmen ultra mikro dan mikro.
“Jumlah nasabah kredit mikro di BRI Group pada tahun lalu telah menyentuh 31,1 juta orang. Ditambah 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM,” bebernya.
Melalui keberadaan Holding UMi tegasnya, BRI bisa dapat melakukan akselerasi dalam mendongkrak kinerja perekonomian rakyat, melalui UMKM yang jumlah dan potensinya sangat besar.
“Holding UMi diyakini akan mengakselerasi pertumbuhan UMKM serta sangat potensial untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih produktif, serta meningkatkan pendapatan masyarakat disegmen UMi,” pungkasnya.
Editor : Zepi Al Ayubi