Warga menyebutkan, ambruknya jembatan terjadi pada Jumat kemarin sekitar pukul 10.00 wita, di mana saat itu debit air sungai naik dengan arusnya yang cukup deras melewati lantai jembatan, sehingga perlahan lantai jembatan tergerus air dan merembet ke konstruksi lainnya yang membuat jembatan akhirnya ambruk.
Kondisi jembatan ini pun mendapat atensi dari anggota DPRD Tala, Joko Pitoyo, dari fraksi Nasdem. Ia pun kemudian melakukan peninjauan ke lokasi pada Sabtu (24/12/22) kemarin.
“Yang dipikirkan sekarang dibuatkan jembatan alternatif agar transportasi dan roda perekonomian warga tetap berjalan. Secara anggaran sudah masuk di tahun 2023 mendatang untuk dilakukan perbaikan setelah melakukan koordinasi dengan dinas teknis,” ujar pria yang disapa Jokopi ini.
Gayung bersambut, Kepala Bidang Bina Marga DPUPRP Tala, Dwi Hadi Putera, dikonfirmasi mengatakan, terkait jembatan itu sudah koordinasi dengan pihak desa dan termasuk DPRD Tala.
“Diusahakan jembatan sementara dibuatkan agar masyarakat bisa lewat, minimal roda dua, diarahkan agar masyarakat sementara bisa gotong royong sambil kami menyiapkan material lain,” jelas Dwi.
Menurutnya pula, ke depan segera dilakukan percepatan lelang untuk perbaikan jembatan ini tahun 2023, dan ancar-ancar anggarannya kurang lebih Rp5,4 miliar. Anggaran pun dilihat dengan menyesuaikan kondisi sungainya yang kian melebar, sehingga akan membawa perubahan ukuran jembatan dari ukuran semula panjang 30 meter dan lebar 6 meter, pungkas Dwi.
Reporter : Tung