ROBOH – Kondisi bangunan Yayasan Ummul Qura di Desa Pamintangan, Kecamatan Amuntai Utara, roboh di bagian atap dan dindingnya akibat angin deras disertai hujan pada Senin (9/3) kemarin. |
AMUNTAI, Poros Kalimantan – Sebuah Bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan di Desa Pamintangan RT 4 Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami roboh, pada sore, Senin (9/3) kemarin.
Kejadian ini membuat heboh warga Amuntai, khususnya yang berada di sekitaran lokasi kejadian tersebut.
Diketahui menurut penuturan salah seorang pekerja bangunan Dayat (39) mengatakan, bangunan yang mengalami roboh tersebut masih dalam proses pengwrjaan pembangunan oleh para pekerja.
Dari penuturannya, saat kejadian dirinya bekerja bersama empat pekerja lainnya saat musibah tersebut terjadi.
“Saat kejadian kami sedang memasang bata yang saat itu kondisi angin cukup kencang dan gerimis. Kemudian terdengar suara dan teman yang berteriak roboh. Dengan refleks saya langsung terjun dimana bawahnya rawa berair,” terangnya kepada Poros Kalimantan.
Diterangkannya, nahas dua temannya, tidak sempat melompat dan tertimpa atap bangunan. Tak lama berselang dibawa ke Rumah Sakit Pembalah Batung Amuntai, untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu Kapolres HSU, AKBP Pipit Subiyanto melalui Kapolsek Amuntai Utara, IPDA Warsono saat dikonfirmasi menjelaskan, bangunan yang roboh tersebut adalah milik yayasan Ummul Qura.
“Bangunan tersebut dalam tahap proses pembangunan untuk membangun ruang kelas baru. Memang sudah terpasang bata sebagian dindingnnya,” terangnya.
Dia menjelaskan, perkiraan kejadian sekitar pukul 17.00 WITA. Saat itu bangunan yang dikerjakan oleh pekerja bangunan kondisinya diterpa angin kencang.
“Karena sudah ada atap angin meniup sehingga roboh ke arah kiri. Bukan amblas tenggelam,” terangnya.
Dibeberkannya, pekerja yang berjumlah lima orang tadi menjadi korban. Tiga mengalami benturan, serta kondisinya masih dirawat di Rumah Sakit tapi sudah sadarkan diri.
“Untuk korban luka atas nama Jalida alias Angah (45), Zainal fitri (40) dan Adus (40). Sedangkan dua orang pekerja lainnya yang tidak mengalami luka dan berhasil melompat adalah Dayat (39) dan Yayan (40).
Atas kejadian tersebut, Polisi memperkirakan kerugian sekitar Rp 200 juta. (edi/zai),