Raja menjelaskan bahwa selain melibatkan Rumah Zakat sebagai yayasan sosial, PLN UIP KLT juga melibatkan puskesmas di masing-masing lokasi, gunanya untuk memonitoring tumbuh kembang anak balita yang menjadi penerima manfaat. Karena diharapkan dengan bantuan pemenuhan kebutuhan gizi si anak tersebut dapat meningkatkan berat badan sesuai dengan anjuran dari Dokter.
“Selain bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, penyuluhan atau edukasi juga menjadi bagian dalam program ini, dimana dijelaskan bahwa permasalahan anak malas makan menjadi problem kebanyakan orang tua, sehingga melalui kader-kader posyandu ini diharapkan orang tua juga lebih paham bagaimana menyikapi hal tersebut. Selain itu, permasalahan stunting terjadi juga disebabkan karena kondisi perekonomian, sehingga untuk lokasi di Kelurahan Teluk Lerong Ulu para orang tua dengan anak kondisi stunted mendapatkan bantuan usaha mandiri berupa media tanam. Diharapkan di wilayah itu sendiri tercipta lingkungan Kebun Gizi yang nantinya hasil dari kegiatan bercocok tanam tersebut dapat di gunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta dapat diperjual belikan. Sehingga perekonomian keluarga dan wilayah tersebut membaik,” ucap Raja.
Aco, salah satu orang tua penerima manfaat mengapresiasi kepedulian PLN kepada masyarakat dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada anaknya. “Terima kasih kepada PLN UIP KLT atas bantuan nya kepada anak saya Zahra, semoga anak saya diberikan kesehatan dan dapat mengejar ketertinggalan berat badannya.”
Senada dengan Aco, apresiasi juga datang dari Lurah Kariangau, Singgih Aji Wibowo dan Kepala Puskesmas Kariangau dr. Nur Ayu Hasanah.
Dalam sambutannya dr. Ayu mengucapkan terimakasih kepada PLN yang peduli dengan kesehatan warga Kariangau Balikpapan, khususnya baduta stunting & stunted, “Kegiatan ini tepat sasaran, dimana baduta yang menerima bantuan merupakan rekomendasi dari puskesmas melalui pemeriksaan rutin, dan dengan program ini kondisi stunting bisa dicekal dan ditangani.”