“Saya bahkan berpesan kepada satu tim maupun lawan main, jika saya turun ke lapangan hijau jangan melihat sosok bupatinya, tapi sebagai pemain bola. Jangan segan kalau mau merebut bola sampai saya terjatuh pun tidak mengapa,” tukasnya.
Meski euforia Piala Dunia begitu tinggi, namun ada kekecewaan bagi masyarakat di Tala, karena gelaran piala dunia kali ini tidak bisa disaksikan melalui layar kaca, dan hanya melalui channel khusus.
Mat Nor, warga Pelaihari mengungkapkan, menonton piala dunia tahun ini tidak semudah beberapa tahun sebelumnya, sehingga tidak bisa mengikuti semua pertandingan.
“Meski tidak bisa menyaksikan pada babak penyisihan, namun kabarnya beberapa lembaga dan komunitas bakal menggelar nonton bareng babak finalnya,” ucapnya.
Reporter : Tung