BANJARBARU, Poros Kalimantan – Distribusi air bersih di ibu kota Kalimantan Selatan masih jadi PR. Tak hanya pemerintah, tapi juga pengelola.
Mengingat kebocoran pipa BPAM Banjarbakula, beberapa waktu lalu. Distribusi mandek lumayan lama. Akibatnya, kebutuhan masyarakat terhambat.
Mengatasi situasi itu, rapat digelar. Hadir PTAM Intan Banjar, BPAM Banjarbakula, Balai Wilayah Sungai III Kalimantan, dan DPUPR Kalsel.
Hasilnya, membuahkan tiga kesepakatan. Pertama, SPAM Banjarbakula bisa memakai irigasi dengan rekomendasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan.
Kedua, Banjarbakula dapat menggunakan booster 1 (intake lama, red) milik PTAK untuk mengisi water wtp yang ada.
Ketiga, BPAM Banjarbakula boleh memanfaatkan booster sahu yang sekarang nganggur. Kapasitasnya 250 liter per detik. Fungsinya membantu menyuplai air.
Sekda Banjarbaru, Said Abdullah menyebut, kesepakatan ini dibuat untuk kemudahan penyaluran irigasi. Pasalnya izin belum ada.