Dijelaskannya, sekitar 80 persen energi yang ada di dunia dihasilkan dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini berupa batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Ketiganya berasal dari makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan tahun lalu.
“Kalau kita selalu menggunakan bahan bakar fosil yakni, energi yang tak terbarukan. Bahkan, jumlahnya terbatas dan suatu saat bakal habis,”katanya.
Kalau di negara maju saja, sebut Rofiqi, pemanfaatan energi tidak terbarukan ini sudah mencapai 40 atau 50 persen saja bahkan di bawah dari persentase itu. Energi terbarukan ini seperti memanfaatkan tenaga surya, angin dan air.
“Masalahnya kita itu adalah air. Apabila sumber itu bisa kita manfaatkan dengan baik, tentu air itu bisa kita jadikan sebuah energi.
Kita lihat saja, di Riam Kiwa itu ada sekitar 2×30 megawatt dari memanfaatkan energi air. Jika dikelola dengan baik, otomatis banjir tidak terjadi lagi dan air selalu terpenuhi,” tutupnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar