Terakhir disampaikan Fajar, proyek tambahan yang ditawarkan Pemprov Kalsel adalah pembangunan Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin senilai Rp 175 miliar dengan pola kerja sama berupa pinjaman.
Di samping itu, Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, setelah penandatanganan MoU ini, akan dilanjutkan dengan tahapan lain yang lebih detil, sehingga bisa dilakukan Memorandum of Agreement (MoA).
“Kita harapkan jarak MoU dan MoA tidak terlalu lama, karena perencanaan ini bagi Kalsel sudah lama sekali, sejak 2016 direncanakan,” tuturnya.
Banyak proyek pembangunan di Kalsel, tambah Safrizal, namun yang ditawarkan hanya sebagian, karena menjadi skala prioritas yang diyakini mampu memberikan dampak luas terhadap perekonomian Kalsel.
“Kalsel memiliki masa depan cerah terkait dunia usaha ini. Karena terdapat banyak potensi, mulai perkebunan, kekayaan laut, kekayaan alam dan sebagainya,” sebutnya.
Namun diakui, untuk mengolah hasil yang maksimal, diperlukan infrastruktur dan sarana prasarana yang memadai. Karenanya, kerja sama lebih banyak ditujukan kepada penyediaan infrastruktur hingga bisnis lain bisa terdorong.
“Infrastuktur rumah sakit bonus saja ini, karena Korea terkenal dengan medical bisnis yang baik, maka belajar dengan Korea sesuatu yang lumrah,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, menyambut baik penjajakan kerja sama Pemprov Kalsel dengan PT Pasifik Global Investment Manajemen ini.
“Diharapkan kerja sama lebih konkret segera terwujud dan berkelanjutan,” harapnya.
Menurutnya, keterbatasan dana pemerintah dalam pembiayaan pembangunan tidak bisa dipungkiri, sehingga upaya percepatan pembangunan perlu melibatkan pihak swasta atau investor.
“Kami mendukung penuh upaya ini,” tegasnya.
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar