BANJARBARU, Poros Kalimantan – Sudah sepekan semenjak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kita Banjarmasin. Dalam rangka memutus rantai penyebaran virus Corona, PSBB diharapkan mampu menekan laju kasus positif di Kota Banjarmasin.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, mulai mengevalusi efektivitas PSBB di Banjarmasin. Dalam keterangan pers pada Minggu (3/5) malam, Juru Bicara GTPP Kalsel, Muslim mengatakan, terdapat beberapa poin penting yang perlu untuk diperhatikan.
“Memang masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang masih belum disiplin. Terkait dengan jaga jarak dan masih tidak menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Diterangkannya, berdasarkan aturan yang kini diberlakukan, pembatasan untuk kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, peliburan sekolah hingga transportasi, serta menerapkan jam malam dari pukul 19.00 hingga 06.00 WITA.
Muslim juga menyinggung, terkait pos penjagaan yang kinerjanya masih belum efektif. Kesadaran dan kerjasama masyarakat dalam keberhasilan PSBB, dalam mencapai tujuannya sangat ditekankan oleh Muslim.
“Jadi bahan juga untuk kita tingkatkan, agar pelaksanaan PSBB yang sejatinya adalah dalam upaya kita memutus rantai penularan,” imbaunya.
Sejauh ini berdasarkan data GTPP, dilihat dari perkembangan kasus positif di Kota Banjarmasin semenjak PSBB tanggal 25 April hingga 3 Mei diberlakukan. Maka ada tambahan sebanyak 18 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dari 42 kasus menjadi 60 kasus dalam satu minggu.(why/zai)