
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Beberapa waktu terakhir ini harga Bawang Merah melambung tinggi dipasaran, termasuk di pasar Bauntung Batuah Martapura.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjar, I Gusti Made Suryawati akhirnya angkat bicara menanggapi hal tersebut.
Dirinya membenarkan, apa yang disampaikan oleh pedagang, terkait kenaikan harga Bawang Merah di Pasar Bauntung Batuah Martapura.
![]() |
BERI KETERANGAN – Kadisperindag Banjar, I Gusti Made Suryawati memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. |
“Kenaikan harga bawang merah hingga mencapai Rp 60 ribu perkilogram itu, karena selain adanya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibeberapa wilayah. Juga meningkatnya jumlah pembeli menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya kepada Poros Kalimantan, Selasa (9/6) siang.
Selain itu diterangkannya, karena berlangsungnya PSBB dibeberapa daerah, keterbatasan stok Bawang Merah menjadi menipis. Sehingga hal tersebut membuat Harga Bawang Merah melambung tinggi.
“Biasanya para pedagang Bawang Merah membeli barang tersebut di Pasar Lima Banjarmasin. Karena adanya PSBB dan dikabarkan di pasar itu diduga terpapar Virus Corona, jadi mereka tidak berani untuk membeli kesana,” terangnya.
Dia mengungkapkan, pada Senin (8/6) kemarin Disperindag Banjar juga sudah melakukan survei diberbagai pasar di Martapura. Memang harga bawang merah sangat bervariasi.
“Kami juga lakukan survei diberbagai pasar di Martapura, memang bervariasi harga bawang merah. Mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram,” jelas Made.
Memasuki tahap New Normal ini tambahnya, diharapkan bisa kembali normal kembali harga bawang merah.
“Semoga ditahap New Normal ini, harga bawang merah bisa kembali normal. Disperindag Banjar juga tidak tinggal diam dalam permasalahan ini. Sebisa mungkin akan kami bantu untuk pendistribusian bawang merah, agar harganya tidak melambung tinggi,” tegasnya.(ari/zai)