BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, terus melakukan pengembangkan integrasi sawit-sapi.
Program tersebut sebagai salah satu cara untuk mendorong aspek multi manfaat dari perkebunan sawit dan peternakan sapi.
Langkah konkret berbasis kemitraan tersebut, tertuang dalam sebuah nota penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding)/pelaksanaan Program Integrasi Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma antara Disbunak Kalsel dengan 8 perusahaan perkebunan, Jumat, (2/7/2021).
Kedelapan perusahaan itu, yakni PT Saka Kencana Sejahtera, PT Citra Putra Kebun Asri, PT Hasnur Cipta Terpadu, PT Smart Tbk, PT Gawi Makmur Kalimantan, PT Candi Artha dan PT Buana Karya Bakti.
Selain kegiatan MoU, juga digelar Rakor Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) 2021-2024 Provinsi Kalsel.
Turut hadir dalam dua agenda strategis tersebut, Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA, Setditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Sekda Kalsel, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalsel, Pimpinan Perusahaan Kelapa Sawit serta SKPD terkait.
Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA memberikan apresiasi atas digelarnya rakor dan pola kemitraan antar pihak. Selain itu, Dirinya memberikan atensi terhadap upaya peningkatan produksi perkebunan di Kalsel.
Dikatakannya, 1 dari 4 sektor yang memberikan devisa terbesar bagi ekonomi Kalsel, salah satunya adalah di sektor perkebunan.
Terkait percepatan swasembada sapi potong, melalui integrasi Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip).
“Sehingga integrasi ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi Kalsel , melalui peningkatan produksi sapi, dengan memanfaatkan lahan perkebunan sawit. Serta dapat membantu menurunkan angka penggangguran di Kalsel,” harapnya.
Kalau peternakan sapi dikembangkan, lanjut Safrizal ZA, ke depannya bisa mengikuti untuk pengembangan bisnis produk turunannya.