BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kebun Raya Banua yang terletak di komplek perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan sudah tidak dibuka untuk umum. Terakhir kali hanya di Bulan Maret dan pertengahannya yakni 18 Maret, kemudian ditutup hingga bulan Agustus ini. Situasi pandemi Covid-19 adalah penyebabnya.
Kepala UPT Kebun Raya Banua, Agung belum bisa memastikan kapan akan dibukanya lagi kebun yang menghimpun flora khas Kalsel ini.
“Semua tergantung dari kebijakan kepala daerah. Khususnya tempat wisata di provinsi belum ada kepastian untuk dibuka kembali,” ungkapnya.
Awalnya setelah diumumkan penutupan pada 18 Maret, pihak kebun raya menetapkan selama 14 hari ditutup tebilang sejak tanggal tersebut. Namun, karena situasi dan kondisi masih tidak memungkinkan, penutupan berlangsung berbulan-bulan.
“Kami tidak mau mengambil risiko, apalagi malah menambah klaster baru karena dibukanya tempat umum seperti kebun raya ini,” beber Agung.
Sejak dibangun pada 2013 oleh Balitbangda, kebun yang mengklaim merupakan terbesar di Kalsel dengan luasan 100 ha ini, sebenarnya tahap pembangunan dan optimalisasi baru sekitar 70 persen. Selama tujuh tahun, Kebun Raya Banua telah menyediakan tempat untuk para wisatawan untuk mengenal tanaman khas di Kalsel. Tetapi tahun ini tidak lagi seperti itu.(why/and)