BANJARBARU, Poros Kalimantan – Usai satu malam disemayamkan di RSD Idaman Banjarbaru, Lihan bin Haji Bahri akhirnya dimakamkan di Alkah Kompleks Amaco Banjarbaru, Selasa (20/4/2021) siang.
Saat prosesi salat jenazah Lihan, tak banyak yang ikut mensalatkan mayat Lihan. Terlihat beberapa orang pihak keluarga dan tetangga yang turut serta.
Bahkan hingga ke pemakaman, hanya ada para tetangga yang ikut mengantar. Sang istri bahkan tak terlihat menghadiri pemakaman Lihan, di tempat peristirahatan terakhir.
Hal ini diungkapkan mantan pembantu yang juga tetangga Lihan, Muhammad Nazar kepada wartawan, Selasa (20/4) usai pemakaman.
“Ada anak satu yang ikut, istri dan keluarga lain tidak ada,” ujar Nizar.
Nazar juga menyampaikan permohonan maaf, mewakili pihak keluarga kepada publik yang pernah berurusan bisnis investasi dengan yang bersangkutan.
“Saya mewakili keluarga, menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada semua pihak yang pernah bekerjasama dengan yang beliau (Lihan). Hanya Allah yang dapat menggantikan segalanya,” ungkapnya.
Sementaranya itu, Kalapas Kelas II B Banjarbaru, Amico Balalembang, saat ditemui wartawan Selasa (20/4) siang mengaku ikut berduka, dengan berpulangnya salah satu warga binaannya ini.
Dia memastikan meninggalnya pengusaha intan yang tinggal di Desa Cindai Alus Martapura, Kabupaten Banjar ini bukan di Lapas Kelas IIB Banjarbaru.
“Lihan masih hidup saat mengalami keluhan sesak nafas dan dibawa ke Rumah Sakit. Kemungkinan meninggalnya dijalan,” jelasnya kepada Poros Kalimantan.
Amico menerangkan, masa tahanan Lihan masih akan berlanjut sampai dengan bulan Juni 2022 nanti.