Hampir menjelajah seluruh provinsi di Indonesia. Bukan sekadar menjelajah, pria asal Tanah Laut ini juga mengusung misi: mengenalkan budaya Banua kepada kancah nasional.
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Hanya Aceh dan Papua yang belum dikunjungi Mahyudin (40). Pria yang akrab disapa Oyonk ini pernah berada dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi angkatan 2006, atau juga sering disebut Purna Prakarya Pemuda Indonesia (PPMI).
Dalam program ini, ia mengusung misi itu. Provinsi demi provinsi disambanginya, seraya mengenalkan budaya di Kalimantan Selatan. Mulai dari kuliner maupun kesenian.
Misalnya saat di Provinsi Maluku. Ia mengenalkan proses membuat nasi kuning, soto banjar dan kain sasirangan. Begitu juga sebaliknya. Ia mendapat kesempatan mengenal dan belajar tarian khas Maluku, yang kerap ditampilkan dalam upacara adat atau menyambut tamu.
“Kalau sudah begitu serasa menyatu. Tak ada lagi mengenal dari suku dan agama apa, hilang itu semua,” katanya, Jumat, 9 Juni 2023.
Lahir di Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, 1983. Saat berada dalam PPMI, ia diberi amanah sebagai wakil ketuanya.
Kini ia menjabat sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Sub Bagian Kesejahteraan Sosial dan Budaya pada Kesra Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. Dalam hal ini, ia dituntut pandai membagi waktu antara Kesra dan PPMI.