PELAIHARI, Poros Kalimantan – Guna mendorong kemajuan sektor pertanian, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tanah Laut meluncurkan program Catur Cita.
Program ini mencakup empat elemen. Yakni Barasih Rapi Bungas Sumringah. Setiap elemen punya arti masing-masing. Berikut pemaparannya:
*1. Barasih*
Pertama, Barasih atau Bokar Bersih. Bokar adalah singkatan “bahan olah karet”. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas hasil olah karet.
Kepala Distanhorbun Tala, Faried Widiatmoko menilai, petani karet cenderung terburu-buru menjual hasil panen.
Ini mengakibatkan penggunaan bahan-bahan non standar dengan harga lebih tinggi.
Sebagai solusi, Distanhorbun memberi pembinaan agar petani menggunakan bahan pembeku standar. Seperti Cuka getah dan Deorap (asap cair).
Tujuannya menghasilkan karet yang lebih berkualitas dan tahan lama.
“Luas lahan karet di Tala mencapai 14.800 hektar, di mana 30 persen bokar yang bersih ditampung oleh Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB),” jelas Faried, Jumat (21/7/2023) sore.
*2. Rapi*
Selanjutnya Rapi, atau sentra kopi. Program ini berfokus pada pengembangan sentra kopi di Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin.
Diketahui produk kopi di Desa Pemalongan berhasil meraih juara 2 nasional dengan jenis kopi Liberika. Apalagi pasar kopi dinilai menjanjikan lantaran masa tanamnya relatif singkat dan budi dayanya lumayan sederhana.
“Tahun 2030 nanti kami targetkan 5.000 ha tanaman kopi di Tala. Ini sebagai pendukung pariwisata,” ungkap Faried.