![]() |
ILUSTRASI – Bahan Pokok |
BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Kebutuhan pangan primer di pasaran pada masa pandemi Covid-19 masih terbilang aman. Namun begitu ada beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan.
Hal ini diterangkan Kepala Dinas Perdagangan, Drs H Birhasani saat ditemui Poros Kalimantan dikantornya, Senin (22/6) siang.
“Untuk tiga bulan ke depan ketersediaan pangan pokok di pasar masih terjamin dengan pasokan yang ada,” terangnya.
![]() |
BERI KETERANGAN – Kadis Perdagangan, Birhasani memberikan keterangan terkait perkembangan harga kebutuhan pokok. |
Diakuinya memang ada harga yang naik di beberapa komoditas. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari musim panen, cuaca, hingga soal distribusi. Pada beberapa komoditas tersebut, bawang merah contohnya masih berada di harga yang cukup tinggi.
“Bawang merah dikondisi saat ini baru mulai panen di beberapa daerah. Sehingga pasokan berkurang dan berdampak pada kenaikan harga,” ungkapnya.
Birhasani menambahkan, harga bawang merah saat ini berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogram. Hal ini jauh diatas dari harga normal, yakni kisaran Rp 32 ribu perkilogramnya. Pangan pokok lainnya yang melimpah justru adalah bawang putih dan minyak goreng.
“Ketersediaan bawang putih sangat melimpah dan harganya kini di kisaran 18 ribu sampai 20 ribu. Idealnya itu biasanya 35 ribu,” bebernya.
Sedangkan Gula tebu terangnya, saat ini juga mulai tersedia normal, meski harga naik dari harga biasanya.
“Namun dalam bulan-bulan ini, beberapa daerah di Indonesia akan mulai produksi. Karena sudah masuk masa panen dan diharapkan turunnya harga gula yang bisa mencapai Rp.13.500 perkilogramnya,” harapnya.(why/zai)