MARTAPURA, Poros Kalimantan – Ritual unik upacara adat Seserahan Hutan Desa Paau, Aranio, Banjar. Ratusan pengunjung dari berbagai daerah datang menyaksikan, Sabtu (10/9/2022) kemarin.
Acara berlangsung dua hari sejak 10 hingga 11 September 2022. Dengan tema ‘Bausung Buana Marait Hayat’ menurut Ketua Pok Darwis Penyaluhan Indah, Aspihani Alpawi bermakna harfiah atau etimologi.
Kata “Bausung Buana” dalam Bahasa Indonesia berarti dengan sengaja melakukan sesuatu dengan “menjunjung, menghormati, menyapa alam”. Adapun kata “Merait Hayat’ berarti “menyambung kehidupan, meningkatkan taraf hidup warga setempat”.
Sederhananya, filosofi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam ritual tersebut adalah untuk menjaga hutan akan membuat masyarakat yang ada di dalamnya semakin sejahtera.
“Secara terminologi “Bausung Buana Merait Hayat” bermakna menghormati dan menyapa alam melalui ritual Sesarahan Hutan sehingga dapat menyambung kehidupan, meningkatkan taraf kehidupan warganya,” ujarnya Minggu (11/9/2022).
Dalam acara tersebut diadakan sesi diskusi soal pembangunan dan wisata di Desa Paau. Sebagaimana narasumber Kabid Kebudayaan Pariwisata Banjar, sejarawan Meratus, dan dari Dinas Kehutanan dan atau Tahura Sultan Adam Provinsi Kalsel
“Adapun peserta diskusi antara lain stakeholder dari Kabupaten Banjar dan Provinsi Kalsel, pencinta budaya, pemerhati lingkungan, lembaga adat, LSM, mahasiswa, dan masyarakat umum,” bebernya.
Pawi sapaan akrabnya menyampaikan, dalam diskusi tersebut akan menyinggung peran perhatian stakeholder atau pemerintah terkait dengan sarana prasarana (sarpras) dan fasilitas wisata di Desa Pa’au.