![]() |
ILUSTRASI : Susah tidur |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Insomnia adalah kondisi dimana seseorang merasa sulit untuk tidur atau tidak cukup tidur. Terdapat berbagai faktor penyebab seseorang mengalami insomnia, tetapi secara umumnya ada dua jenis insomnia berdasar penyebabnya.
Jika seseorang memang mengalami insomnia tanpa ada terkait kondisi medis apapun atau muncul dengan sendirinya, maka disebut insomnia primer. Jika insomnia dialami seseorang karena disebabkan oleh kondisi medis lain dalam tubuh, disebutnya sekunder.
1. Gejala Insomnia
Insomnia dapat dikenali dengan beberapa gejala yang timbul pada tingkah laku seseorang atau apa yang sedang dirasakan. Beberapa gejala insomnia adalah sebagai berikut :
– Merasa sulit untuk memulai tidur di malam hari
– Bangun tidur dengan tubuh yang lelah
– Kerapkali terbangun di tengah malam
– Sakit kepala dan kepala terasa tegang
– Masalah dalam memperhatikan, sulit fokus pada tugas-tugas, dan sulit mengingat
– Mengantuk dan kelelahan di siang hari
– Lekas marah, depresi, atau cemas/gugup
2. Penyebab Insomnia
Ada beberapa penyebab seseorang umumnya mengalami insomnia. Secara garis besar hampir disebabkan oleh masalah psikis seseorang. Selain itu ada juga karena gaya hidup yang tidak sehat yang pada akhirnya berdampak pada kualitas tidur.
Adapun beberapa penyebab insomnia adalah sebagai berikut :
– Stres
Setiap orang yang mengalami stres akan sangat mudah merasa terganggu. Kondisi stres yang berlebihan akan berdampak pada masa istirahat. Perasaan tidak enak dan takut, hingga cemas yang terjadi karena seseorang mengalami stres akan menjadi beban di kepala. Hal tersebut membuat seseorang akan susah untuk memulai tidur dan mendapatkan kualitas tidur terbaik.
– Kebiasaan Tidur yang Buruk
Kebiasaan tidur yang tidak teratur dan tidak berkualitas juga menjadi penyebab utama seseorang terkena insomnia. Bermain ponsel sebelum tidur yang menjadi sebuah kebiasaan juga berpotensi memperburuk kualitas tidur.
– Terlalu Sering Mengonsumsi Kafein.
Kafein umumnya terdapat pada sajian minuman seperti teh dan kopi. Mayoritas orang akan memilih kedua minuman ini sebagai penutup aktivitas sehari-hari ataupun menjadi favorit dalam menjalani hari. Efek kafein pada tubuh adalah membuat mata anda lebih bertahan lama. Hal tersebut jika terus-terusan tentunya akan menjadi penghambat tidur.
– Kondisi Medis Lain
Beberapa kondisi medis khusus yang dialami seseorang dapat juga memicu terjadinya insomnia. Misalnya penyakit kronis (fibromyalgia dan arthritis), kesulitan bernapas (GERD dan heartburn) atau sering buang air kecil (diabetes dan nokturia).
– Faktor Lingkungan
Lingkungan juga bisa menjadi faktor seseorang mengalami insomnia. Suasana lingkungan yang jauh dari kata kondusif seperti ribut, pencahayaan berlebihan, aroma mengganggu, dapat mempengaruhi seseorang dalam memejamkan matanya.
3. Mengatasi Insomnia
Terdapat berbagai cara dalam mengatasi insomnia. Ada yang perlu pengobatan medis, ada juga yang hanya butuh penanganan secara kognitif. Pertama usahakan dulu agar ditangani secara kognitif dibanding dengan menggunakan obat. Pengobatan benar-benar diperlukan jika memang kondisi insomnia sudah sangat mengganggu kesehatan tubuh.
Merelaksasikan tubuh sebelum tidur dapat membantu tubuh untuk lebih mudah beristirahat. Relaksasi yang dilakukan biasanya adalah mengatur pernapasan, latihan untuk memusatkan perhatian, serta teknik meditasi.
Selain itu, seseorang yang mengalami insomnia juga bisa mencoba CBT atau terapi perilaku kognitif secara konseling dengan ahli. CBT mampu mengatasi beberapa masalah psikis penyebab insomnia seperti rasa cemas, khawatir, takut hingga stres.
Jika kondisi tubuh sudah sangat dirugikan karena insomnia, segera konsultasikan kepada dokter yang ahli. Pengobatan secara umumnya bagi penderita insomnia adalah pemberian pil tidur resep, Anti-depresan, alat bantu tidur, Antihistamin, Melatonin dan Ramelteon.
Bagi para penderita insomnia jangan melupakan juga faktor kebiasaan tidur. Kebiasaan tidur yang baik juga merupakan buah dari gaya hidup yang sehat. Sering berolahraga merupakan salah satunya untuk menjaga kebugaran baik jasmani dan rohani.
Peregangan otot karena olahraga mampu membantu proses tidur yang nyaman dan berkualitas. Batasi juga kebiasaan buruk sebelum tidur dan minuman berkafein jika memang benar-benar dibutuhkan.(why/aa)