BANJARBARU, Poros Kalimantan – Masih ingat Mbah Maridjan? Ya, juru kunci Gunung Merapi yang meninggal sewaktu letusan tahun 2010.
Mbah Marijan atau dikenal dengan gelar Mas Penewu Suraksohargo. Lahir 5 Februari 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Ia menerima amanah jadi juru kunci dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Tanggung jawabnya besar. Setiap Gunung Merapi meletus, warga setempat menunggu komandonya.
Mbah Maridjan menggunakan kacamata naluriah dan kebiasaan niteni (mengamati) aktivitas Gunung Merapi.
Maka dari itu, secara tak langsung dari kharismanya, ia dianggap tokoh penting di mata masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi.
Di saat-saat terakhirnya, ia tetap menjaga amanahnya sehingga enggan dievakuasi. Meski para relawan menjemputnya menjelang letusan.