Angka Kemiskinan Berkurang, Pembangunan Berkembang
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Pada 14 Agustus 2023 ini, Kabupaten Banjar akan berusia 73 tahun. Usia yang tak bisa dibilang muda lagi bagi sebuah kota terbesar ketiga di Kalsel.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.688,00 km² dan berpenduduk sebanyak 555.611 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020).
Kabupaten yang lekat dengan motto Barakat Berkah ini meliputi 20 kecamatan, 13 kelurahan, dan 277 desa. Jadi pertanyaan: _Bagaimana perkembangan Kabupaten Banjar saat ini?_
Paling dekat yakni melihatnya dari dua tahun terakhir. Saat Saidi Mansyur dan Said Idrus Al-Habsyi mengampu jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banjar.
Salah satu melihat apakah Kabupaten Banjar maju atau tidak dari sisi ekonominya. Praktis saja. Ekonomi penting dibahas sebab menyangkut angka kemiskinan dan tenaga kerja.
Seperti kita tahu, semakin berkurang angka kemiskinan artinya roda pemerintahan dijalankan secara baik.
Menghimpun data berbagai sumber, maka dari itu hadirlah tulisan ini. Berikut rangkumannya:
Indikator Makro Pembangunan Daerah
Jika ingin melihat kemajuan sebuah kota, pertama lihatlah indikator makro pembangunan daerahnya.
Indikator makro pembangunan daerah terdiri dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, pendapatan perkapita, dan penurunan jumlah pengangguran.
Berdasarkan data statistik Indikator Makro Pembangunan Daerah, ekonomi Kabupaten Banjar tumbuh cukup fantastis sebesar 4,78 persen (year on year) pada triwulan ketiga tahun 2022.
Sementara secara triwulanan, ekonomi kabupaten ini tumbuh 4,79 persen (quarter to quarter). Bahkan PDB (produk domestik bruto) harga konstan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 9.376.766,92 juta.
Capaian ini menandakan tren pemulihan ekonomi Kabupaten Banjar terus berlanjut dan kian menguat.
Capaian PDRB ADHB Tw.III-2022 sebesar Rp 5.482.888.190.000,00 dan Total PDRB AHDB Tw.III-2022 Kabupaten Banjar sebesar Rp 14.969.925.000.000,00.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan tercermin juga lewat pertumbuhan sisi sektoral.
Ada tiga sektor. Pertama, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum. Kedua, transportasi dan pergudangan. Ketiga, perdagangan besar dan eceran.
Masing-masing sektor (sesuai urutannya) sebesar 10,34 persen, 8,18 persen, dan 8,63 persen.
Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen investasi (35,0 persen). Pertumbuhan diperkirakan masih berlanjut. Ini tercermin dari kinerja positif berbagai leading indikator ekonomi.
Lainnya dari data statistik Badan Pusat Statistik yang dirilis bulan November 2022, menunjukkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Banjar mengalami penurunan. Yakni sebesar 2,79 persen atau sekitar 16.710 jiwa penduduk miskin pada tahun 2022.