BANJARBARU, Poros Kalimantan – Badan Pusat Statistik baru saja merilis data perkembangan ekonomi triwulan kedua pada 5 Agustus lalu. Selain negara-negara lain yang mengalami penurunan ekonomi seperti Singapura dan Amerika karena pandemi, Indonesia juga mendapatkan dampaknya.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, pada triwulan pertama 2020 pertumbuhan ekonomi sudah melambat 2,97 persen. Karena dampak pandemi, kemudian di triwulan kedua mengalami kontraksi atau tumbuh negatif sebesar 5,32 persen.
Faktor kontraksi menurut Suhariyanto, secara nasional mayoritas disebabkan dari pertumbuhan Produk Domesti Bruto (PDB) transportasi dan pergudangan yang jatuh bebas semasa pandemi. Selain itu, PDB konsumsi rumah tangga menyumbang sebesar 2,96 persen kontraksi yang terjadi.
Kepala BPS Kalsel, Edy Mahmud menjelaskan, wilayah Kalimantan secara global mengalami kontraksi dan semua terjadi di seluruh pulau Indonesia. Kontrkasi 4,35 persen di Kalimantan hanya kalah besar dari kontraksi di Pulau Jawa dan Bali.