“Operasi sudah hampir 6 bulan dilaksanakan. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang tidak tau atau pura-pura lupa atau pura-pura bodoh,” tegasnya.
Dari awal pelaksanaan, Sabana mengungkapkan operasi ini sudah menjaring kurang lebih 3000 orang yang melakukan pelanggaran.
Sanksi denda sendiri sudah terakumulasi hampir 30 juta lebih. Untuk sanksi sosial juga hampir 600 kali dilakukan. Kendati demikian, tidak ada rincian data tentang tempat usaha yang melanggar.
Di samping itu, berkenaan dengan kapan operasi tersebut berhenti, ia menegaskan bahwa operasi ini tidak ada yang bisa menentukan kapan berakhirnya. Tersebab, sampai sekarang tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 berakhir.
“Kita akan terus melakukan ini sampai dinyatakan oleh WHO atau negara bahwa pandemi telah selesai. Itu adalah tugas kita. Namun sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda itu selesai,” ingatnya. (arb/and)