“Ada lima korban. Empat korban dipegang pipinya saja, sedangkan satu lainnya dilecehkan,” tambahnya.
Mengapa pihak ponpes bisa kecolongan? Menurutnya, saat pelaku membawa korban keluar, ia mengaku mendapat izin dari pimpinan ponpes.
“Akhirnya sekuriti tidak berani melarang. Jadi bebas ia membawa santriwati,” jelasnya.
Hingga kini, keluarga korban memperjuangkan agar pelaku dipenjarakan melalui jalur hukum di kepolisian.
Bagaimana kondisi korban? Pihak yayasan berjanji akan memulihkan kondisi kejiwaan korban dengan bantuan psikolog.
Reporter : Tung
Editör : Musa Bastara