Ditambahkannya, untuk tower yang sudah berdiri, telah dilengkapi dengan anticlimbing dan danger plate (peringatan bahaya tegangan tinggi). Sehingga orang yang tidak berkepentingan dilarang untuk memanjat tower, karenak ada potensi terjatuh latau tesetrum jika SUTT 150 kV tersebut telah beroperasi.
Selain itu scafolding atau steger yang terbuat dari bambu juga akan dipasang pada jalur yang akan melewati fasilitas umum seperti Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel komunikasi, jalan umum, dan lainnya. Fungsinya untuk menahan konduktor pada jarak bebas, untuk melindungi petugaa yang ada di bawahnya pada saat penarikan.
Kemudian pada saat pemasangan isolator pada tower, petugas akan mengamankan area sekitar tower sehingga tidak terdapat pekerja atau masyarakat yang melintas di bawah tower. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan potensi terkena benda yang jatuh dari ketinggian.
“Nantinya ketika proses penarikan telah dimulai, masyarakat diminta untuk tidak mendekat, karena adan potensi material tertarik secara tiba-tiba,” tambahnya.
Untuk melindungi konduktor dari sambaran petir secara langsung terangnya, dipasang kawat tanah atau biasa disebut Galvanized Steel Wire (GSW) dan Optical Ground Wire (OPGW) yang terdiri dari lilitan kawat baja yang ditempatkan di atas kawat konduktor. Dengan demikian keselamatan instalasi, pekerja, dan masyarakat umum yang berada di sekitar jalur SUTT 150 kV menjadi lebih aman dari sambaran petir secara langsung.
“Dalam pelaksanaan setiap pekerjaan, PLN selalu mengutamakan keselamatan kerja. Langkah-langkah pengendalian bahaya telah dilakukan secara konsisten seperti eliminasi, subtitusi, kontrol teknik, kontrol administratif, dan penggunaan APD. Sehingga harapannya pekerjaan dapat selesai dengan nihil kecelakaan kerja” tutupnya
Editor : Zepi Al Ayubi