Diakuinya, memang percepatan waktu panen tidak ada, tetapi masa panen bisa lebih Panjang. Bahkan mencapai 15 kali dibanding sebelumnya hanya 9 hingga 10 kali. “Kualitas buah juga lebih baik dari segi ukuran, berat dan tingkat kematangan,” ujarnya, Senin (11/10/2021).
Petani juga bisa melakukan penghematan biaya produksi berupa tidak ada lagi penggunaan BBM premium sebanyak 200 liter saat penyiraman pada awal tanam. Bahkan enggunaan pestisida pun bisa dihemat sampai Rp2 juta. “Hal ini karena sebagian pengendalian serangga hama menggunakan cahaya lampu,” ujarnya. (abi)