Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel telah mengusulkan anggaran ke Kementerian Pertanian untuk anggaran fasilitas sarana produksi pengembangan porang dalam APBN tahun anggaran 2022 sebesar Rp 3 Miliar untuk pengembangan porang seluas 90 hektare.
Perwakilan Badan Karantina Pertanian RI, Imam Djajadi, mengutarakan selain sebagai kabar yang menggembirakan, ia berharap pencapaian ini menjadi satu pendorong kuat bagi upaya pemulihan ekonomi baik untuk masyarakat Kalsel, khususnya petani porang Kabupaten Balangan maupun secara nasional.
“Ini adalah bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan untuk mensukseskan peningkatkan ekspor pertanian,” kata Imam Djajadi.
Mnurut Imam, salah satu penyumbang terbesar ekspor dari Kalsel saat ini adalah produk hasil olahan kelapa sawit. Namun kini Kalsel membuka ragam komoditas ekspor baru berupa porang chips. Kedepan momentum positif ekspor perdana ini kita jaga dan tingkatkan, agar pertanian di Kalsel dapat terus ambil bagian dalam perkembangan ekonomi terlebih dimasa pandemi yang masih berlangsung, tambahnya.
Secara teknis, Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto menjelaskan fasilitasi karantina ekspor yang telah diberikan pihaknya yakni pada porang yang sudah diolah dalam bentuk chips sebanyak 10 ton, dengan negara tujuan Jepang.
Sebagai koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian diwilayah kerjanya, Nur Hartanto menyebutkan pihaknya fokus pada pencapaian target program Gratieks yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Kami pun selaku otoritas karantina bertugas untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk yang akan diekspor. Dan kami pastikan Porang Chips asal Kalsel ini telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari. Dan sudah tentu akan berimbas pada keberterimaan produk pertanian di negara tujuan”, tutup Nur Hartanto. []
Penulis: Wahyu Aji Saputra
Redaktur: Ananda Perdana Anwar