BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kecamatan Liang Anggang jadi wilayah prevalensi stunting tertinggi di Banjarbaru. Yakni sebesar 19,47 persen, atau setara 420 balita.
Disusul dengan Kecamatan Landasan Ulin, yaitu 13,72 persen atau setara 298 balita. Sedangkan Banjarbaru Selatan di peringkat ketiga dengan 10,47 persen atau setara dengan 253 balita.
Selanjutnya, Kecamatan Cempaka 9,82 persen atau 154 balita. Lalu Banjarbaru Utara dengan 5,43 persen atau 147 balita.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, dr Juhai Triyanti Agustina menyebut, rentang usia terduga stunting ini mulai dari 0 sampai dengan 23 bulan. Juga 24 sampai 59 bulan.
“Ada tiga faktor yang memengaruhi stunting pada anak. Seperti pola asuh anak, pola makan, dan sanitasi,” ujarnya.
Adpaun Kader Posyandu Lavender Guntung Payung, Masrah mengaku, pihaknya getol menangani persoapan anak stunting dengan pemberian makanan tambahan (PMT).