“Keberhasilan ini akan mengobarkan semangat BRI dan Holding Ultra Mikro untuk membawa jutaan pelaku usaha ultra mikro naik kelas dan memberikan kontribusi positif bagi para stakeholders, dan perekonomian nasional,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menjelaskan, kesuksesan ini menjawab keraguan dari para investor, para pengamat dan terhadap pasar Indonesia secara keseluruhan. Bahkan keraguan terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia.
“Base ekonomi kita pertumbuhannya kedepan akan lebih bertumbuh pada pertumbuhan di UMKM. Ini juga merupakan hal yang akan terus kami dorong dari OJK, dan kami akan sangat support terhadap pengembangan daripada UMKM ini. Kami di OJK juga tentunya sangat mendukung bagaimana UMKM ini bisa terus tumbuh,” tegasnya.
Sedangkan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menambahkan, bahwa pencapaian membanggakan ini tak lepas dari upaya dan kerja keras BRI. Terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan. Saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk konstituen LQ45.
“Sampai saat ini, sejak Februari 2005 BBRI juga masuk LQ45, BBRI juga termasuk perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta menjadi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai. Dengan adanya right issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong Holding BUMN Ultra MIkro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI,” pungkasnya.
Untuk diketahui, juga hadir pada acara tersebut Menteri BUMN RI Erick Thohir, Wakil Menteri II BUMN RI Kartika Wirdjoatmodjo, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Wakil Direktur Utama BRI sekaligus Ketua PMO (Project Management Office), Catur Budi Harto, serta Direktur Utama Pegadaian Koeswiyoto.
Editor : Zepi Al Ayubi