BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Sampai hari ini, konflik PT Tapin Coal Terminal (TCT) dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) belum bertemu kata ending. Membuat Anggota Komisi III DPRD Kalsel, Rosehan NB geleng kepala.
Perseteruan ini tak hanya berdampak negatif pada kedua perusahaan tambang itu. Tapi juga ada ribuan sopir angkutan batu bara yang tak bisa bekerja. Lantaran penutupan Jalan Hauling KM 101 di Tapin.
“Saat demo sopir waktu itu, saya hadir menghadapi mereka di lapangan,” ujar mantan Wakil Gubernur Kalsel 2005-2010 itu.
Menurutnya, kedua perusahaan itu harusnya mikir-mikir. Mempertimbangkan segala aspek agar tak ada yang dirugikan.
Soal akses angkutan batu bara, Rosehan minta agar kedua perusahaan berkoordinasi. Tentang teknis penggunaan jalan.