BANJARBARU, Poros Kalimantan – Besok, 14 Agustus secara resmi Pemprov Kalsel akan umumkan dan jalankan tes swab massif untuk seluruh kabupaten kota. Bertepatan dengan Hari Jadi ke-70 provinsi, 10 ribu kouta spesimen disiapkan.
Kekhawatiran akan meledaknya kasus jika dilaksanakannya swab massif ini ditanggapi oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, H. M. Muslim.
“Tujuan utamanya tetap orang yang diduga kontak positif. Kemudian, setiap kabupaten dan kota telah menyiapkan tempat karantina masing-masing,” terangnya.
Tiap daerah memiliki jatah swab berbeda-beda, tergantung laju penyebaran di daerah yang bersangkutan. Saat ini, memang Banjarmasin yang memiliki kasus tertinggi.
Secara rinci jatah tes swab untuk Banjarmasin sebanyak 1.399, Tanah Bumbu sebanyak 1.064, Balangan sebanyak 946, Banjar sebanyak 869, Banjarbaru sebanyak 844, Tanah Laut sebanyak 791, Tabalong sebanyak 746, Hulu Sungai Tengah sebanyak 661, Barito Kuala sebanyak 644, Hulu Sungai Selatan sebanyak 635, Hulu Sungai Utara sebanyak 503, Tapin sebanyak 501, dan Kotabaru sebanyak 397.
Muslim menjelaskan bahwa rapid tes bukan diagnosis final. Sehingga fokus utama ada diidentifikasi kontak riwayat. Kemudian dilihat gejala dan tentu saja yang lebih pasti adalah hasil swab.
“88 persen yang positif (Covid-19) tidak bergejala. Sisanya dengan kondisi sakit sedang dan berat, baru akan dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.
Saat ini dari semua kamar rumah sakit rujukan, sudah terisi sebanyak 256 kamar. Sementara itu, masih ada sisa 580 kamar secara keseluruhan. Sedangkan, untuk orang tanpa gejala dilakukan karantina dan isolasi dengan pengawasan. (why/and)