“Saya juga sudah mencobanya. Tapi masa jabatan saya hampir habis. Oleh karenanya, saya hanya bisa menyampaikan kepada pemimpin selanjutnya bagaimana mengembangkan program Kanopi Banjar. Lebih bagus lagi bisa mengembangkan ide-ide cemerlang dari pada yang saya sampaikan tersebut,” ungkapnya.
Saat ditanya awak media apabila program ini berjalan, rencananya pohon apa yang cocok untuk ditanam? Boyke mengatakan, sebaiknya tanaman keras.
“Tanaman keras itu ya seperti, Pohon Mahoni atau Ulin, karena masa hidup pohon tersebut lama dan daya serap airnya banyak,” jawabnya, sembari duduk santai sambil menikmati kesejukan di taman belakang Kantor DLH Kabupaten Banjar.
“Terlebih, pohon itu juga mengeluarkan oksigen yang tentunya membuat kita segar,” tuturnya.
Disisi lain, ia berharap, ke depan nantinya Kanopi Banjar bisa menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) agar bisa dijadikan tempat pembibitan. Apa lagi jika menjadi Badan Layanan Umum Daerah atau biasa dikenal dengan BLUD.
“Kalau sudah menjadi BLUD ini kita bisa melakukan bisnis. Contohnya saja, apabila ada pihak tambang yang ingin melakukan penghijauan, dengan menjadi BLUD kita bisa mendapatkan kontrak dan mendapatkan penghasilan tambahan,” imbuhnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar