Lebih lanjut, Septedy menjelaskan bahwa dilihat dari hasil penelitian program tersebut, hanya 2 persen yang tidak mampu membayar artinya dengan program ini 98 persen telah berhasil dengan kunci pelaksanaannya bukan berdasarkan dari belas kasihan, tapi pendekatannya adalah motivasi dan mengangkat harkat dan martabat serta harga diri itu peneggakannya.
“Konsep ini yang mungkin akan kita bangun dalam program kerja di Kabupaten Kapuas, semoga program kerja ini nantinya betul-betul bisa lebih tajam dan lebihnya bisa membantu masyarakat yang benar-benar tidak mampu ini dengan pendekatan dengan juga keterlibatan dari perangkat daerah,” kata Septedy selaku Sekda Kapuas.
Dalam kesempatan itu perwakilan OJK Provinsi Kalteng Ricky Chandra juga menyampaikan bahwa TPAKD ini adalah forum koordinasi dan bagaimana suatu sektor keuangan berperan terhadap pengembangan ekonomi di masing-masing Daerah dan untuk pelaporan serta perencanaannya diharapkan bisa berdiskusi kembali dan bisa juga ditetapkan beberapa program yang sudah ada.
“Untuk tahap pembentukan program kerja ini bisa menentukan tema terlebih dahulu, sasarannya seperti apa dan klasifikasinya, bahwa program kerja ini tidak selalu baru tetapi juga bisa dengan program yang telah ada tetapi bisa terukur dan memenuhi sasaran lebih tepat kepada masyrakat, dengan adanya nanti program-program yang di buat bisa dapat membantu masyarakat dalam ekonomi khususnya di Kabupaten Kapuas,” ungkapnya. (Yunius)