Puluhan tahun mengabdikan diri menjadi sopir bus milik Pemkab, Om Enal selalu utamakan kerendahan hati, dingin kepala, dan senyuman.
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Layani kebutuhan masyarakat tak melulu dengan duduk di ruangan ber-AC, dan bertatap muka dengan komputer atau dokumen pemerintahan.
Pria yang akrab disapa Om Enal ini beda lagi. Sudah 20 tahun pedal bus jadi sahabatnya. Jadi pegawai tidak tetap (PTT) sedari tahun 2003 silam di Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Lalu diangkat jadi ASN (aparatur sipil negara) setelah lima tahun bekerja. Tepatnya tahun 2008.
Pria bernama lengkap Zainal Ariffin tersebut, sejak mula memang memegang armada bus punya Pemkab Tala. Ia spesialis mengemudikan bus yang mengangkut sejumlah kalangan.
“Ada penumpang yang biasa aja, ada pula yang cerewet,” ceritanya, saat ditemui penulis.
Tapi ia maklum. Menurut dia karakter setiap penumpang berbeda-beda. Semua dihadapinya dengan senyuman, seolah dengan seulas senyuman, semua masalah bisa diselesaikan.
“Paling utama dalam pekerjaan saya ini, ialah memberikan kepuasan pelayanan, dan mengantar penumpang selamat sampai ke tujuan,” jelasnya, Sabtu (4/3/2023)
Bus Om Enal sudah seusia profesinya. Tak pernah diganti. “Sudah 20 tahun, bus ini diperlukan perawatan. Tapi kalau kerusakan yang sifatnya kecil, saya bisa tangani,” ujarnya.
Pernah kejadian, usai mengantar ziarah, penumpang yang sebagian besar ibu-ibu kemudian mengajaknya mengobrol. Ia ladeni saja, meski dalam situasi tengah bekerja.
Entah melayani dinas, masyarakat, anak sekolah, dan perkumpulan majelis atau siapa saja, bagi dia itulah pekerjaannya.
Bahkan ia pernah merogoh uang pribadi untuk perbaikan. “Tapi nanti nota pembelian diklaim ke Bagian Umum Setda. Sebab kalau menunggu anggaran turun akan lambat, sementara orang perlu armada bus,” tuturnya.