Maka dari itu, menurut dia, perlu mendorong agar lansia-lansia bukan menjadi beban. “Tapi menjadi lansia-lansia yang cerdas, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” tambahnya.
Sistem pembelajaran di sekolah lansia tidak sebagaimana sekolah umum, melainkan dikemas sebagai unit kegiatan yang mengumpulkan para lansia.
Khafid mengungkapkan, kegiatan pertama sekolah lansia terdapat 20 siswa lansia yang terdaftar.
Terkait penyediaan pembimbing, BKKBN Kaltim bekerja sama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Muhamadiyah Kalimantan Timur (UMKT).
“Harapan kami setelah tahun ini satu sekolah lansia, kemudian tahun depan itu setiap kabupaten satu. Kami juga mendorong secara mandiri, kabupaten dan kota membentuk sekolah lansia, mungkin dengan percontohan dari sekolah ini,” tandasnya.
Editor : Musa Bastara