Saat ini, pihaknya masih fokus pada pemulihan ekonomi, karena anggaran daerah untuk tahun 2021 disusun dengan asumsi pandemi sebelum ada bencana banjir.
“Ketika ada bencana banjir, hal ini cukup merusak. Khususnya untuk bidang pertanian yang menyumbang 17 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banjar. Banyak lahan pertanian, misalnya seperti tanaman jeruk yang mati akibat banjir,” tutur Tantri.
Tahun ini, lanjut Tantri lebih jauh, Kabupaten Banjar mengarahkan anggaran daerah serta bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk menyalurkan bantuan untuk pemulihan di bidang pertanian, seperti bantuan berupa pupuk, bibit dan pakan, serta perbaikan rumah yang rusak akibat banjir.
“Terlebih kondisi ini jika tidak diselesaikan, maka akan berdampak pada sisi pendapatan dalam anggaran daerah tahun 2022, yang usulan program prioritasnya dibahas dalam Musrenbang tahun ini,” tutupnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar