Sementara itu, banjir juga melanda Kabupaten Balangan. Banjir yang berasal dari luapan sungai di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Balangan ini mengakibatkan empat desa terdampak dan ratusan rumah terendam.
Berdasarkan data dilapangan, diketahui banjir dikarenakan adanya dua aliran sungai yang meluap hingga pemukiman. Sungai Pitap yang meluap mengakibatkan Desa Mayanau, Desa Tebing-Tinggi, Desa Juuh tergenang banjir. Sedangkan luapan dari air Sungai Kambiyain mengakibatkan Desa Auh juga banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, terdata ratusan buah rumah terdampak banjir di Kecamatan Tebing Tinggi, Senin (15/11/2021) tadi.
Paling banyak rumah terdampak banjir yaitu Desa Mayanau Pada RT 1 dan 2, sebanyak 105 rumah. Sedangkan Desa tebing tinggi RT 2 terdapat 15 rumah yang terendam. Selain itu 50 rumah dan 1 fasilitas umum yaitu Poskesdes terendam pada RT 3 dan 4 Desa Juuh, 6 buah rumah pada RT 2 dan 4 Desa Auh.
PLt Kepala BPBD Kabupaten Balangan, H Rahmi menerangkan, ketinggian air di masing-masing desa yang terdampak banjir bervariasi. Untuk di Desa Juuh air menggenangi antara 30 sentimeter sampai dengan 1,5 meter.
Untuk Desa Mayanau, bajir mulai dari sekitar 80 senti meter hingga 1 Meter. Sedangkan Desa Tebing Tinggi ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 50 sentimeter, lalu Desa Auh dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 1,2 meter.
“Dampak Banjir ini terdata ada 176 rumah terendam, 193 Kepala Keluarga dengan 578 jiwa terdampak,” terangnya.
Diakuinya, curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan, mengakibatkan sungai meluap memasuki pemukiman warga, Senin (15/11/2021) dini hari sekitar pukul 05:15 Wita. Air mulai menggenangi dan merendam beberapa rumah, jalan raya, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.
“Diperkirakan apabila di daerah pegunungan terus diguyur hujan, kemungkinan debit air akan bertambah dan air sungai akan mengalami kenaikan lagi,” terangnya.
Editor : Zepi Al Ayubi