BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pengurangan jam belajar agama di satuan pendidikan (SD dan SMP) menjadi atensi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru.
Dalam satu minggu, peserta didik hanya mendapat jatah tiga jam pelajaran untuk mata pelajaran (mapel) agama. Tentunya hal ini disiasati oleh Disdik Banjarbaru.
Caranya? Yakni dengan menambahkan komponen Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dalam mapel muatan lokal.
“BTA di pendidikan nonformal berbasis agama Islam saya kira sudah banyak. Dalam mapel ini, ada standar baca tulis Al-Qur’an, ditambah vitamin-vitamin agama,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, Rabu (11/1/2023) sore.
Yang dimaksud vitamin agama di sini ialah beberapa komponen penunjang penguatan karakter peserta didik seperti ilmu akhlak, akidah, dan fiqih.
Dedy menyebut, penambahan mapel ini selaras dengan visi misi Banjarbaru dalam slogannya. Banjarbaru Juara; jujur, unggul, aman, ramah, dan agamis.