KOTABARU, Poros Kalimantan – Pekerjaan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Selaru – Sebuku terus digenjot progresnya setiap minggu. Mengingat kembali, bahwa pembangunan ini dilaksanakan untuk dapat menghadirkan sistem kelistrikan yang andal agar dapat mengakomodir kebutuhan konsumsi listrik masyarakat di Kabupaten Kotabaru serta meningkatkan pertumbuhan pembangunan daerah hingga perekonomian masyarakat.
“Seperti informasi yang lalu, bahwa jalur transmisi SUTT 150kV Selaru – Sebuku ini memiliki keistimewaan, dimana terdapat 6 tower (T.82-T.87) yang berdiri diatas perairan Selat Sebuku. Tantangannya cukup besar,” ucap Haris Nasution, Manager Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP KLT 4).
Haris menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh tim pelaksana di lapangan yaitu pasang surut air laut, cuaca hingga badai. Karena dilaksanakan langsung diatas air maka, keamanan dan keselamatan kerja paling diutamakan. Untuk menjamin keselamatan bagi masyarakat dan pekerja selama pekerjaan tersebut, PLN telah melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
“Setiap pekerjaan yang dilaksanakan, sebelum memulai, pekerja harus memiliki Izin Kerja dengan lampiran Job Safety Analysis (JSA) dan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR) yang berfungsi untuk menilai risiko dan bahaya yang ada pada pekerjaan,” tambah Haris.
Selain itu juga melakukan Safety Briefing setiap sebelum memulai pekerjaan adalah sebuah keharusan yang bertujuan untuk mengingatkan kembali bahaya-bahaya dan prosedur pekerjaan agar pekerja dapat selamat dan terhindar dari kecelakaan kerja.
Haris menjelaskan bahwa 6 tower spesial ini dibangun juga memenuhi beberapa prosedur approval untuk perencanaannya seperti desain tower yang meliputi tipe tower dan tinggi tower. Karena berada di atas perairan tinggi tower juga diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran.