“Dapat pula disisipkan tanaman endemik Kalimantan, yaitu Ulin. Ini idealnya agar menjaga suhu dan kelembapan habitat pisang,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengembangan tanam dalam skala luas (Food Estate) pada kawasan hutan dapat dimanfaatkan pula secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian alam. Selaras dengan kebijakan Pemprov Kalsel, pengurangan luasan lahan kritis berguna untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Tanah Laut, M Faried Widiatmoko turut berkomentar.
“Alhamdulillah, pisang Tundang ini bisa dikembangkan di wilayah Bumi Jaya, selain di Desa Benua Lawas, Kecamatan Takisung, dan sekitarnya. Semoga varietas pisang Tundang Pelaihari bisa menjadi ikon buah lokal Tanah Laut,” ucapnya.
Jenis pisang ini sendiri dikelola Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Priangan, di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Pelaihari.
Spesifikasinya terdapat 350 rumpun, dengan taksiran 3 sampai 4 bonggol pada 25 November 2022 lalu.
Tanaman pisang ini terhampar di lahan seluas 12 hektare di Gunung Priangan. Tumbuh subur alami tanpa menggunakan pupuk.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara