BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pergeseran tanah disekitar wilayah tambang di Desa Sawang Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan mendapat sorotan tajam dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalsel.
Melalui rilis di situs resmi walhikalsel or.id yang diterbitkan hari ini, bencana ekologis yang terjadi pada hari Kamis hingga Minggu dua pekan lalu tersebut disebabkan oleh aktivitas salah satu perusahaan tambang di Kabupaten Tapin.
Naiknya permukaan tanah sekitar 1-5 meter itu menyebabkan rusaknya lahan pertanian dan kolam budidaya ikan, milik warga Sawang.
Berdasarkan analisa spasial sementara, kerusakan terjadi pada persawahan seluas 6,11 Hektar dan kolam ikan seluas 6,65 Ha.
Walhi juga mendapatkan informasi setidaknya, sekitar tujuh petak kolam ikan warga yang terdampak. Walhi Kalsel menduga aktivitas pertambangan masif yang turut menyumbang perubahan karakter dan topografi tanah. terjadi tekanan yang diakibatkan oleh timbunan tanah dari aktivitas tambang batu bara.
Pernyataan dalam bentuk saran, juga dituliskan dalam rilis tersebut, menurut WALHI Kalsel kejadian ini menjadi tamparan bagi pemilik usaha agar mengevaluasi kinerjanya, terutama memperhatikan dampak terhadap lingkungan.