Catur menerangkan, sejauh ini BRI juga sudah mendukung transaksi digital di antara Holding UMi dengan menyediakan 90 ribu agen Mekaar BRILink. Dengan implementasi digitalisasi yang telah dinikmati 700 persen lebih agen dan nasabah melalui aplikasi SenyuM Mobile. Diiringi dengan semakin banyaknya agen, pertumbuhan jumlah akuisisi nasabah BRI, maupun Pegadaian dan PNM semakin signifikan.
“Hal ini digambarkan pada data sepanjang kuartal I tahun 2023 yang mana peningkatan Loan Composition (outstanding) tumbuh 11,2 persen year on year, menjadi Rp563,4 triliun dari Rp506,7 triliun pada periode yang sama 2022 lalu. Sejak akhir 2022 lalu, penambahan jumlah outstanding di antara BRI, Pegadaian, PNM sebanyak Rp12,1 triliun,” terangnya.
Pertumbuhan juga akunya, terjadi dari jumlah nasabah Holding Ultra Mikro, yang mana telah mencapai 36 juta, atau meningkat sebesar 12,5 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut terdapat potensi sebanyak 34 juta data terintegrasi yang dimiliki Holding Ultra Mikro. Nantinya ini bisa menjadi pipeline untuk cross selling referral lintas produk ke depannya, hingga nantinya pertumbuhan dapat berlanjut (suistainable).
“Hal ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Hal ini juga menjadi hasil kolaborasi dan kerja keras ketiga entitas holding dalam rangka membangun ekosistem ultra mikro yang kuat. Tujuannya tidak lain untuk memperkokoh perekonomian nasional melalui pemerataan dan pembangunan ekonomi dari segmen usaha grass root,” pungkasnya.
Editor : Zepi Al Ayubi