MANDIANGIN, Poros Kalimantan – Semilir angin berhembus perlahan menyentuh dedaunan, suasana sejuk dan cerah di pagi hari Senin (7/6) terlihat antusias para Kepala Desa atau yang akrab disebut dengan Pembakal berdatangan dalam rangka mengikuti acara rapat koordinasi pengamanan hutan partisipatif, karena masih dalam masa Pandemi Covid19 sehingga acara di gelar di alam terbuka, dengan tetap memperhatikan prokes covid-19.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Tahura SA, Pejabat Ess IV, KRPH, Penyuluh Kehutanan, Polhut, sedangkan dari Dinas Kehutanan Prov Kal Sel dihadiri oleh Kasi Konservasi Sumber Daya Alam beserta Kasi Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kepala Tahura SA, Ainun Jariah dalam arahannya mengatakan,” rapat koordinasi ini dilaksanakan rutin, selain menyerap informasi dari masyarakat sebagai evaluasi dan juga menyampaikan kegiatan di bidang pembangunan Kehutanan,” katanya.
Ainun juga menuturkan,” setiap kali pertemuan juga menyampaikan materi yang berbeda, seperti hari ini materi tentang Konservasi dan Kebakaran hutan dan lahan, untuk itu pada pertemuan mendatang kita akan mengambil materi lain yang berhubungan dengan kawasan Konservasi,” tuturnya.
“Dengan adanya pertemuan seperti ini selain terjalin silaturahmi juga menjadi ajang komunikasi dan saling memberikan informasi juga menambah wawasan pengetahuan terutama di bidang kehutanan,” pungkasnya.
Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam, Supiani menerangkan bahwa,’ kawasan konservasi merupakan kawasan hutan yang status hutannya paling tinggi yakni setingkat lebih tinggi dari Hutan Lindung, untuk itu tentunya kita perlu melestarikan semua yang ada didalamnya terutama flora dan fauna,” terangnya.
Supiani atau yang akrab disapa Iyan ini juga menambahkan, ” perlu adanya kader konservasi yang dididik dan dilatih sebagai inisiator, motivator, fasilitator bagi masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan kawasan Tahura SA dan kami berharap minimal ada 1 (satu) kader konservasi di desa yang berada di dalam dan di sekitar kawasan konservasi Tahura SA,” ujarnya.
Kepala Seksi Kebakaran Hutan Dan lahan, Bambang Marwoto dalam penyampaian materinya yaitu tentang Karhutla menjelaskan,” dalam memasuki musim kemarau dan melihat kondisi cuaca saat ini tentunya kita harus waspada terutama di daerah rawan karhutla,” ucapnya
ia juga menegaskan” Menyikapi musim kemarau ini tentunya keterlibatan masyarakat melalui MPA berbasis desa yang sudah terbentuk agar selalu siaga dengan meningkatkan patroli, upaya kita adalah pencegahan, sehingga kemungkinan terburuk yang terjadi bisa kita antisivasi sedini mungkin,” tegasnya
Dalam sesi diskusi beberapa Kepala Desa (pembakal) berharap agar pertemuan seperti ini bisa dilaksanakan pada desa yang berbeda setiap bulannya. dan sangat mendukung di bentuk forum konservasi. (rizani/tahura)
Sumber : https://www.facebook.com/DishutProvKalsel
ADVERTISEMENT