BANJARBARU, Poros Kalimantan – Ada dua program yang berusaha digenjot Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru.
Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau (AUTS/K).
Di sisi lain, program ini masih dipandang sebelah mata. Akibatnya, minat petani yang ada justru masih di bawah rata-rata.
“Petani ini biasa berpikir kalau daftar asuransi, sama saja mendoakan ada musibah. Padahal tidak seperti itu,” ucap Sekretaris DKP3 Banjarbaru, Saroha, Senin (30/1) pagi.
Menurut Saroha, dengan partisipasi petani dalam asuransi ini, keamanan dan ketahanan tanaman lebih terjamin.
Mengapa? Jika tanaman padi rusak disebabkan hama penyakit atau banjir, misalnya, tanaman tersebut bisa memperoleh uang ganti kerugian.
“Cukup bayar Rp36.000 untuk satu hektar lahan tani, nanti jika ada kerusakan, diganti Rp6Juta,” ujar Saroha.