BANJARBARU, Poros Kalimantan – Berdasar pada kondisi dinamika atmosfer, wilayah Kalimantan Selatan diprediksi masih akan dilanda cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem ini berlangsung di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan. Diperkirakan nulai dari 24 Februari hingga 2 Maret 2023 mendatang.
Kepala Stasiun Metereologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syamsudin Noor, Karmana mengungkapkan beberapa faktor.
“Pertama, lantaran masih aktifnya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan,” katanya, Jumat (24/2/2023)
Sedangkan faktor kedua, kata dia, disebabkan tarikan massa udara.
Hal ini akibat adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara, yang kemudian membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di sekitar wilayah Kalimantan Selatan.
Faktor ketiga, dikarenakan aktifnya gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency yang merambat ke arah Timur. Ini lantas berdampak pada peningkatan curah hujan di sebagian wilayah.
Karmana memperkirakan. Hampir seminggu ke depan, beberapa wilayah di Kalsel masih berpotensi hujan dengan intensitas bervariasi.
“Dari ringan sampai lebat, dengan disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.
BMKG juga mencatat beberapa wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong.
“Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar selalu waspada, serta terus mengetahui perkembangan informasi cuaca sekitar,” pungkasnya.
Reporter : Putri Nadya Oktariana
Editor : Musa Bastara