PELAIHARI, Poros Kalimantan – Penutupan sementara Taman Permana karena desakan warga jadi perhatian Dinas Pariwisata (Dispar) Tanah Laut.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Tala, Khairil Fahmi menilai. Desakan untuk penutupan taman ini dianggap berlebihan.
Hal ini mengingat, Taman Permana sendiri sejatinya merupakan aset wisata desa. Bahkan berada pada posisi 3, objek wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak di Tala.
“Usai mediasi kemarin, kami memberi saran kepada pengelola agar mengurus perizinan. Tapi ditekankan juga agar ada persetujuan dari lingkungan setempat. Lantaran Taman Permana sendiri milik swasta,” katanya, Selasa (7/3/23) pagi.
Selain itu, ia cukup heran. Keributan baru terjadi setelah taman itu sudah ramai dikunjungi. “Kenapa bukan dari awal-awal,” ucapnya.
Dari kacamata Dispar Tala, desa mestinya bangga lantaran punya objek wisata. Lantas, yang perlu diingat, soal bagaimana pengelolaan antara pemilik dan desa.
Lebih lanjut, ia berharap Taman Permana sendiri tetap dipertahankan.
“Paling utama sekali, ada surat persetujuan dari lingkungan sebagai dasar diterbitkannya izin,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan. Hasil kesepakatan pada mediasi kemarin, Taman Permana ditutup sampai batas yang tidak ditentukan.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari desakan warga yang memandang negatif tempat wisata tersebut. Salah satunya, dugaan adanya pasangan bukan suami istri yang menginap.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara