Ia menekankan, dalam proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus, harus melibatkan semua pihak.
“Termasuk keluarga dari kebutuhan khusus juga harus dilibatkan dalam proses pembelajaran saat siswa berada di rumah,” imbuh dosen FKIP ULM tersebut.
Hayatun menilai, dengan komunikasi intens sangat bagus untuk mencapai suatu tujuan. Terutama dalam hal pembelajaran kepada anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, lanjutnya, pembelajaran inklusi juga harus berorientasi dengan beberapa hal. Di antaranya, komunikasi, menganalisa tugas, instruksi langsung prompts dan pembelajaran kooperatif.
“Dari empat pembelajaran itu sangat diperlukan bagi seorang pengajar dalam memilih strategi pengejaran agar lebih efektif pada anak berkebutuhan khusus,” tutupnya.
Reporter: Putri Nadya Oktariana
Editor: Musa Bastara